Langsung ke konten utama

ISD 2: Film Review: Pursuit of Happyness


Pursuit Of Happyness (2008)


Review:
Film ini sangatlah bagus untuk ditonton, sebuah roda kehidupan yang bisa menjadi pelajaran hidup. Film memberikan pembelajaran akan betapa susahnya membangun sebuah kehidupan dan kebahagian di era globalisasi ini. Payback pemeran utama di sini sangatlah menggambarkan akan perjuangan nya untuk merawat anaknya dan perjuangan untuk bertahan hidup. 9.5/10.0 (must watch film!)
Sinopsis:
Film ini bercerita kan tentang perjuangan hidup seorang Single Parent yang bernama Chris Gardner (Will Smith). Ia adalah seorang sales alat pemeriksa kepadatan tulang. Awalnya, film ini biasa saja, menceritakan tentang kehidupan pasangan suami istri yang menginvestasikan uang nya untuk bisnis alat pemeriksa kepadatan tulang.
Akan tetapi, akhirnya uang tabungan mereka habis dan dagangan mereka tidak laku karena gagal produksi. Akhirnya mereka harus berjuang untuk menjalani hidup. Dengan kehadiran seorang anak dan biaya hidup yang terus berjalan akhirnya harus membuat Chris kesulitan dalam keuangan. Istrinya pun terpaksa bekerja di sebuah tempat laundry. Dan karena tidak tahan akan kondisi tersebut, akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke New York meninggalkan Chris dan anaknya.
Kondisi mereka semakin parah setelah mereka diusir dari kontrakannya. Mereka terpaksa tinggal di mana saja, bahkan mereka harus tinggal di toilet stasiun kereta api, sampai mereka mendapatkan tempat penampungan tuna wisma untuk mereka tinggali.
Suatu hari Chris bertemu dengan seseorang yang tampak sukses. Saat itu ia bertanya “Apa pekerjaan mu hingga kau dapat membeli mobil Ferrari ini?” Orang itu menjawab “Saya seorang pialang saham”. Dan mulailah timbul keinginan Chris untuk mencoba melamar menjadi seorang pialang saham. Lalu ia mencoba melamar menjadi seorang pialang saham di sebuah perusahaan sekuritas. Perusahaan tersebut menawarkan pendidikan selama 6 bulan, akan tetapi ia tidak dibayar selama 6 bulan.
Akhirnya Chris pun rela melewati proses pendidikan tersebut dan seleksi yang berat. Selama dalam proses pendidikan, ia juga harus mengurus anaknya, sehingga ia sering tidak makan untuk menghemat uang nya yang tinggal sedikit dan untuk mencari calon pelanggan untuk perusahaan pialang saham nya.
Setelah melalui 6 bulan proses pembelajaran dan seleksi, akhirnya ia menjadi seorang pialang saham. Akhirnya Chris Gardner menjadi pialang saham yang sukses dan menjadi seorang milyader yang dermawan dengan membantu menyediakan tempat bagi para tuna wisma, karena ia juga pernah menjadi seperti mereka.
Handi/1KA25/14114733

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Usecase Diagram dan Class Diagram - Helpdesk Request System

Use Case Diagram adalah gambaran graphical dari beberapa atau semua actor, use case, dan interaksi diantaranya yang memperkenalkan suatu sistem. Use case diagram tidak menjelaskan secara detil tentang penggunaan use case, tetapi hanya memberi gambaran singkat hubungan antara usecase, aktor, dan sistem.

Pengaruh Wali Songo Terhadap Kebudayaan Indonesia

Walisongo atau Walisanga dikenal sebagai penyebar agama Islam di tanah Jawa pada abad ke 14. Mereka tinggal di tiga wilayah penting pantai utara Pulau Jawa, yaitu Surabaya-Gresik-Lamongan-Tuban di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, dan Cirebon di Jawa Barat. Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia, khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat para Walisongo ini lebih banyak disebut dibanding yang lain. Walisongo mempunyai peranan yang sangat besar dalam perkembangan Islam di Indonesia. Bahkan mereka adalah perintis utama dalam bidang dakwah Islam di Indonesia, sekaligus pelopor penyiaran Islam di nusantara. Ada beberapa pendapat mengen...

PT XL Axiata Tbk "Etika, Kerja Sama dan Solusi"

  PT. XL Axiata mulai berdiri pada tahun 1989 dengan nama PT. Graha Metropolitan Lestari pada tanggal sebagai sebuah perusahaan dagang dan jasa umum.  Seiring dengan berkembang nya jaman, pada tahun 1996, XL mengembangkan sayapnya ke arah industri telekomunikasi. Di mana pada waktu itu XL mendapatkan izin nya untuk mengoperasikan jaringan GSM 900 dan secara resmi meluncurkan layanan GSM. XL merupakan perusahaan swasta pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telepon seluler. Setelah itu, XL mengubah nama perseroan nya menjadi PT. Excelindo Pratama setelah bekerja sama dengan Grup Rajawali dan juga tiga perusahaan asing (NYNEX, AIF, dan MITSUI).  Pada tahun 2005, akhirnya XL menjadi sebuah perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Yang dimana pada saat ini Mayoritas saham tersebut dimiliki oleh Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd 66,43 persen dan sisanya dipegang oleh publik sebanyak 33,57 persen.  Pada Tahun 2009,...